Rabu, 27 Juli 2011

Kutipan Super

Tempat sampai kita ditentukan
oleh kebaikan perjalanan kita.

Ada yang merencanakan perjalanannya
dengan tempat sampai yang baik,
dan dengan arah dan petunjuk yang jelas.

Ada yang menolak berangkat,
karena mencurigai petunjuk baik,
tidak suka berkeringat,
dan karena tidak ada jaminan tidak akan tersesat.

Jalan yang terbaik pun
tidak akan menyampaikan orang
yang tidak berangkat.

Marilah kita berjalan
dalam kedamaian jalan kebaikan,
bersama Tuhan Yang Maha Melapangkan.

Mario Teguh

Jumat, 08 Juli 2011

Serdadu Kumbang

hak cipta Alenia pictures
Liburan sekolah. Kusempatkan nonton film produksi Alenia Pictures ini. Serdadu Kumbang, kisah seorang anak lelaki berbibir sumbing yang bercita-cita menjadi penyiar televisi seperti Najwa Shihab. Amek, nama tokohnya, diperankan dengan baik oleh Yudi Miftahudin, seorang bocah sumbing dari Jakarta. Aktingnya natural, begitu yang kudengar dari wawancara di Kick Andy  beberapa waktu lalu. Sengaja kusiapkan tissue, karena aku yakin aku bakalan nangis berderai-derai menonton satu-dua scene sedih di film ini.
Amek sangat terobsesi untuk menjadi penyiar televisi seperti idolanya, Najwa Shihab. Dia kerap menonton berita dan menirukan gaya sang presenter di depan jendela rumahnya. Selain itu, dia pun joki yang handal. Yang membuatkau takjub, mereka betul-betul mengendarai kuda tanpa pelana!!! Luar biasa... Sementara itu, prestasinya di sekolah sebetulnya biasa-biasa saja, apalagi bila dibandingkan dengan Minun, sang kakak yang juara kelas hingga memenangi beberapa perlombaan bidang studi hingga tingkat kecamatan.
Desa tempat mereka tinggal memiliki sebuah pohon harapan tempat anak-anak itu menggantungkan cita-cita dan harapan mereka pada dahan dan ranting pohon tak berdaun itu. Semua anak menuliskan harapan dan cita-citanya dalam selembar kertas, memasukkannya ke dalam botol, kemudian menggantungkannya di pohon tersebut. Tragisnya, kakak Amek meninggal karena terjatuh dari pohon itu. Pohon yang indah, sebetulnya. 
Banyak pula gambar-gambar indah ditangkap oleh kamera yang diarahkan oleh Ari Sihasale. produser sekaligus sutradara film yang mengambil tempat di Nusa Tenggara Barat ini. Nia Zulkarnaen ikut main sebentaar saja, sebagai ibu dokter yang cantik dan baik hati. Di akhir cerita, bibir sumbing Amek dioperasi untuk memperbaiki bentuknya. Pemain Amek, Yudi Miftahudin, disarankan untuk sering-sering berlatih bersiul ;) Swit swiiww...!!!