Sabtu, 21 Desember 2013

Perjalanan Hanum dan Rangga Menemukan Jejak Cahaya di Langit Eropa

Akhirnya nonton jugaaa...! Setelah was-was berhari-hari, takut filmnya keburu turun, soalnya sudah 3 pekan di layar perak bioskop Indonesia. Tapi tidak main-main nih film, dalam waktu 3 pekan tayang di bioskop, rekor penontonnya sebentar lagi menyalip 'Cinta Brontosaurus'. Penontonnya -dalam 3 pekan ini- mencapai angka 800.000 penonton dan masih terus bergerak naik.
Sumber gambar: official movie trailer
Berbeda dengan bukunya? Well.. itu tak mengapa, aku masih sangat bisa menikmati filmnya. Diawali dengan narasi yang terasa cukup panjang di awal film ini, kunikmati momen demi momen di layar, untuk mencari kerlip 99 cahaya di film ini. Tapi ada beberapa hal kecil yang jadinya terasa sedikit mengganggu. Ada beberapa detil yang kurasa tak tergarap dengan cukup baik.
Beberapa scene Rangga, misalnya, yang dalam film diceritakan sebagai sekuens yang terjadi secara berurutan. Pada saat diskusi dengan prof. Reindhart, dia mengenakan kemeja kotak-kotak biru dan tas selempang yang kurus, tidak membawa apa-apa lagi. Tapi pada adegan pulang bersama Khan, perhatikan kemeja kotak-kotaknya. Motifnya beda ;) Dilanjut dengan scene selanjutnya ketika dia berdiri di stasiun kereta, kemeja kotak-kotaknya ganti lagi, seperti yang dikenakannya ketika bertemu Prof. Reindhart, dilengkapi dengan jaket tipis yang dipakainya ketika bersama Khan.
Perhatikan corak kotak kemeja yang dikenakan Rangga.

Satu detil lainnya yang membuat moment itu menjadi janggal adalah ketika Rangga membaca Al Quran di perpustakaan. Bacaannya bagus, makhrajnya terasa pas, dengan irama lantunan yang indah. Syahdu. Jika Anda bukan seorang muslim, tak ada yang aneh dengan itu. Tapi bagi muslim, coba cek pendengaran dan penglihatan Anda. Ketika Rangga membalik halaman quran dan melanjutkan membaca, lho??? Bacaannya kok nggak sesuai dengan tulisan di mushaf Al Quran?
Satu lagi sajalah Scene yang ingin ku-highlight kritisi di film ini, yaitu saat Hanum dan Rangga usai bertemu dengan Marion Latimer. Terlihatkah adanya sedikit kejanggalan di situ? Saat itu Hanum dititipi oleh Marion selembar surat dan satu pak bungkusan untuk Fatma dan Ayse. Di acara jalan-jalan itu Hanum tidak membawa tas besar, hanya tas selempang kecil saja, yang sangat mungkin dompetku tak akan muat di dalamnya. Jadi ditentenglah bungkusan itu. Tapi di menara Eiffel, saat mereka meneropong keindahan kota Paris dari ketinggian menara Eiffel hingga Rangga mengumandangkan adzan di sana, di manakah gerangan bungkusan itu adanya? Rangga tak pegang, Hanum pun tidak. Jangan katakan bahwa crew film yang mengamankan bungkusan itu :p
Tapi lepas dari detil-detil kecil itu -yang sangat bisa diminimalisasi di 99 Cahaya bagian 2 nanti- film ini cantik. Menyaksikan buku yang bertransformasi menjadi rangkaian gambar bergerak, mari berusaha menetralkan perasaan. Nikmati dulu film ini sebagai film, bukan buku yang 'berubah wujud'. Beberapa perbedaan antara buku dan film terlihat cukup kentara, misalnya usia Ayse atau peran Marion. Untuk yang sudah membaca bukunya terlebih dahulu, perbedaan ini tentu terasa sedikit 'mengganjal'. Tapi baik untuk yang sudah maupun belum membaca bukunya, film ini tetap membawa pesan keindahannya tersendiri, menguak satu demi satu keindahan cahaya dari benua biru Eropa itu. 
Keindahan ragam bangunan bergaya khas Eropa, sungguh menginspirasi, membuat ngiler untuk tidak kalah bermimpi tinggi, untuk suatu saat bisa melihat dengan mata kepala sendiri, merabai dinding gedung-gedung yang menyimpan jejak sejarah itu dengan jemari sendiri. Busana para pemain wanita tak kalah cantik dan fashionable. Jaket panjang bermotif kotak hijau muda yang dikenakan Fatma, terlihat jelas merupakan karya penjahit bermutu. Jaket merah Hanum terlihat sangat iconic. Sedangkan coat biru yang dikenakan Marion di pertemuan terakhir mereka pun terlihat cantik sekali. Anggun dan chic
Para pemain yang terlibat di film ini sudah familiar wara-wiri di layar kaca. Mereka adalah aktor dan aktris terpilih. Itu tidak diragukan. Banyak gambar-gambar close up mereka di film ini, tapi kurasa. tidak berlebihan, dan memang tampak indah di layar. Thanks to Wardah yang jadi salah satu sponsor ;) Okelah, di beberapa bagian film ini, produk Wardah mesti muncul, dan kurasa kemunculannya cukup wajar tanpa terlihat dipaksakan. Selain itu, semua aktor dan aktris juga didandani dengan produk Wardah kan...? Yang terlihat (lagi-lagi) agak janggal adalah dandanan teman-teman Fatma di rumahnya. Umm...rasanya dandanannya agak terlalu tebal untuk ukuran acara kumpul-kumpul bersama teman. Wardah bisa kan mendandani dengan efek natural? Tak akan susah rasanya. Toh sebetulnya tanpa make-up pun, para cameo ini, mbak Dian Pelangi dan mbak Hanum Rais sendiri, sudah cantik-cantik kok. 
Boleh cek, misalnya adegan Hanum di apartemen mereka. Dalam beberapa kesempatan, Acha Septriasa yang berperan sebagai Hanum terlihat polos tanpa eyeliner atau lipstick, tapi tentu saja tetap cantik terlihat di layar. Yang muncul di layar itu adalah kekuatan akting, karena film ini bukan sekedar jualan tampang. Ekspresi Acha beberapa kali terlihat sangat original, terutama saat terkait dengan kerudung yang belum dikenakannya. "Kenapa sih kamu ngelihatin aku kayak gitu?" seperti yang diucapkannya pada pemeran Rangga di salah satu scene. Saltingnya, groginya, terlihat. Acha pinter deh aktingnya. Sebagai seorang multitalent, dengan potensi yang dimilikinya sebagai aktris yang juga punya suara bagus, rasanya sayang sekali jika suara merdunya tidak ikut muncul menghiasi film ini sebagai soundtract. Kan asyik tuh kalau bisa sekalian akting dan nyanyi sepaket. Kita tunggu saja di bagian ke-2nya nanti ya. Sabar yaa, karena bagian 2 film ini baru dijadwalkan tayang di bulan Maret 2014 nanti. 
Menanti bagian ke-2nya tayang di tahun depan.
Mungkin saat ini proses shooting masih berjalan untuk mempersiapkan sekuel film ini. Sutradara Guntur Soeharjanto kurasa cukup berhasil menterjemahkan buku ini ke dalam sebuah film. Selain detil-detil kecil yang tadi sudah kukritisi, beberapa fakta kecil yang juga mengganggu semoga bisa diperbaiki di bagian ke-2 nanti. Film ini sudah sukses kok membuat penasaran penonton dan pada saat yang bersamaan, menginspirasi. Aku yakin, makin banyak muslim yang bertekad untuk menjadi agen muslim yang baik setelah menonton film ini. Misalnya belajar menahan diri untuk tidak melakukan konfrontasi terbuka pada orang yang memprovokasi kemusliman kita, seperti apa yang dilakukan Fatma terhadap 2 turis yang menghina muslim Turki melalui perlambang roti croissant yang mereka makan. Atau bersikap tenang seperti Rangga saat Steffan yang diperankan oleh Nino Fernandez berkali-kali mengajaknya berdiskusi (diskusi atau ngajak kelahi sih...? :p) tentang konsep keimanan dan ketuhanan. Tokoh Marion yang mungkin tak akan muncul lagi di sekuel film ini sudah membuka jalan menuju rahasia Islam masa silam melalui artefak yang terserak tersebar di keluasan benua biru itu. Membuatku makin yakin dan cinta dengan agama yang kuanut saat ini. Makin memantapkan hati untuk ikut serta jadi agen muslim yang baik, melalui tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten.
Aku yakin, Hanum dan segenap tim produksi film ini akan makin aware pada detil-detil kecil untuk tetap menginspirasi penonton, misalnya dengan menangkap momen para aktor dan aktris di film ini yang makan dan minum dengan tangan kanan, tak lupa sambil duduk tentunya. Kunantikan juga kisah-kisah cahaya lain dari Eropa yang membuat bangga kita sebagai umat Islam, tidak hanya bangga dengan kejayaan Islam di masa silam, tapi juga menyemangati dan menginspirasi untuk selalu jadi agen muslim yang baik di masa kini dan masa depan. Keep inspiring, will you.

Minggu, 01 September 2013

Lomba resensi novel perioda 2, sudah DITUTUP ~ Hanum Rais

Novel perjalanan karya Hanum Rais, 99 Cahaya di Langit Eropa dan Berjalan di Atas Cahaya, mengundang begitu banyak orang untuk membaca dan mengapresiasi. Review mengenai buku-buku ini sudah tersebar di berbagai media, cetak maupun elektronik. Aku sendiri pun mengetahui mengenai buku ini dari beberapa review yang pernah kubaca di media. Akhirnya, beli juga bukunya. Menikmati setiap katanya, meresapi maknanya.
Kemudian kuketahui ada lomba terkait buku ini, lomba foto bersama buku 99 Cahaya di Langit Eropa. Aku sempat ikut serta berpartisipasi, tapi sayangnya, belum beruntung untuk mendapatkan hadiahnya, jalan-jalan ke salah satu negara di Eropa, Turki. Dan beberapa waktu kemudian, ada satu lomba lainnya terkait buku ini, lomba menulis resensi buku. Ah... terus terang, menulis resensi bukan termasuk bidang keahlianku. Kalau menulis curhatan dan kutuangkan dalam blog, itu aku suka, teramat suka. Tapi menulis resensi dengan tata aturan yang baku, ah... itu tidak sesuai dengan jiwaku. Jiaaah...
Lomba di periode pertama, terlewat kuikuti. Lomba periode kedua, yang tenggat waktunya akhir Agustus lalu, akhirnya bisa juga kuikuti. Dari 3 opsi cara mengikuti lomba ini, kupilih opsi ketiga, membuat video yang diunggah di YouTube. Kubuat file video berupa rangkaian gambar yang dipadu dengan lagu karyaku, kuikutkan video ini dalam lomba resensi tahap 2 ini.

Akhirnya Agustus pun lewat, Lomba resensi novel perioda 2, sudah DITUTUP ~ Hanum Rais
Kulihat namaku di urutan ke-8 dari 16 partisipan yang terdata hingga saat ini. Entah ya, apakah besok-lusa akan ada lagi informasi mengenai partisipan lainnya yang di-update oleh panitia (hm...? siapa sih panitianya? Mbak Hanum Rais dan team ya? :)) Ya, baiklah. Lomba sudah selesai digelar. Sekarang ini, hingga saatnya pengumuman, aku tinggal deg-degannya saja. Berharap menang? Setiap ikut lomba tentu ada harapan dan keinginan untuk memenangkan hadiahnya. Tapi apapun hasilnya, aku pasrahkan pada Allah, Sang Pemilik Cahaya. Dia tahu yang terbaik untukku. Bismillah saat menjalani semua langkah. Laa hawlaa walaa quwwata illaa billaah.

Kamis, 13 Juni 2013

LOMBA MENULIS PUISI "MERINDU RAMADAN"

Puisi? Terus terang saja, ini bukan bidang keahlianku. Tapi untuk kali ini, aku tertarik juga nih, karena untuk membahas Ramadan, aku bisa tiba-tiba puitis dan mellow abis. Untuk menampung curahan hatiku, puisi tentu bisa jadi ajang yang manis. Kalau kemudian diganjar hadiah berupa voucher penerbitan buku hingga nyaris gratis, mau dong, tentunya. Info lengkapnya sebagai berikut, sebagaimana yang kusalin dari sumbernya: Meta Kata.
Setelah sukses menyelenggarakan lomba menulis PUISI dan PROSA LIRIS "UCAP" pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Mei 2013--kami--Penerbit Meta Kata bermaksud kembali menyelenggarakan lomba menulis PUISI. Tentunya dengan tema yang lebih SEGAR dan lebih MENANTANG. Baiklah, berikut persyaratan lengkap bagi kawan-kawan yang hendak ikut berpartisipasi sebagai peserta:

Lomba terbuka untuk umum.
Membagikan info lomba ini ke minimal 11 teman di jejaring sosial facebook, twitter, atau posting di blog pribadi (pilih salah satu).
Like FansPage "Penerbit Meta Kata" (http://www.facebook.com/PenerbitMetaKata)
Tema: MERINDU RAMADHAN
Naskah dalam bentuk PUISI, maksimal 3 bait/11 baris (termasuk judul), dengan format file Ms Word 2003/2007, kertas ukuran A4, font TNR 12pt, spasi 1.5, margin rata-rata 3 cm untuk setiap sisi. 
Naskah merupakan karya asli penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku. 
Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 naskah terbaiknya, lengkap dengan biodata narasi, maksimal 30 kata (nama, akun facebook, dan alamat email). 
Naskah yang telah memenuhi persyaratan di atas, dikirim ke email: redaksi.metakata@gmail.com (berupa lampiran, bukan di badan email), dengan subyek email: MR_JUDUL NASKAH_NAMA PENULIS dan NAMA FILE disesuaikan dengan NAMA PENULIS.
Pengiriman naskah dibuka mulai tanggal 12 Juni 2013 s.d 23 Juni 2013 pukul 11:00 WIB (hanya 11 hari)
Hasil lomba akan diumumkan pada tanggal 26 Juni 2013 di blog resmi Penerbit Meta Kata
89 naskah terpilih akan dibukukan dalam bentuk Antologi Puisi dan masing-masing Penyair mendapat diskon 20% dalam pembelian buku terbit + diskon 20% dalam pembelian buku-buku terbitan Meta Kata dan 11 Penyair dengan naskah terbaik akan mendapatkan hadiah tambahan berikut. 

Terbaik I: Paket Buku + Voucher Penerbitan Senilai Rp 150.000 + E-Sertifikat
Terbaik II: Paket E-Book + Voucher Penerbitan Senilai Rp 150.000 + E-Sertifikat
Terbaik III: Paket E-Book + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat
Terbaik IV: Paket E-Book + Voucer Penerbitan Senilai Rp 75.000 + E-Sertifikat 
Terbaik V: Paket E-Book + Voucer Penerbitan Senilai Rp 50.000 + E-Sertifikat
Terbaik VI: Paket E-book + E-Sertifikat
Terbaik VII: Paket E-book + E-Sertifikat
Terbaik VIII: Paket E-book + E-Sertifikat
Terbaik IX: Paket E-book + E-Sertifikat 
Terbaik X: Paket E-book + E-Sertifikat 
Terbaik XI: Paket E-book + E-sertifikat
Hadiah dalam bentuk voucer penerbitan, tidak dapat diuangkan atau digabung dengan voucer penerbitan lainnya dan hanya berlaku untuk paket penerbitan #PERSEORANGAN Rp 500.00 di Penerbit Meta Kata
Demikian pengumuman lomba PUISI terbaru kami. Selamat berkarya melalui goresan pena!!!

Minggu, 09 Juni 2013

Lomba Review Buku Berhadiah Umrah

Buku karya Hanum Salsabiela Rais, 99 Cahaya Di Langit Eropa merupakan sebuah fenomena. Menyambung kesuksesan buku itu, kisah berlanjut dengan sebuah buku lainnya, Berjalan di Atas Cahaya. Keduanya menarik, walaupun kisah di dalamnya terasa masih kurang panjang, menurutku. Masih ingin lanjutan kisah-kisah lainnya, penemuan cahaya di benua biru itu. Jadi ingin baca lagi, buat resensinya, publikasikan, dan dapatkan hadiah berupa paket umrah. Subhanallah. InsyaAllah.
Untuk mendapatkan hadiah semenarik itu, tentu perlu usaha ekstra. Tidak asal ikut serta, lalu sekedar menanti keberuntungan melalui undian. Cermati bukunya, tulis resensinya, publikasikan di media cetak atau media online. Persyaratan serta info lengkapnya bisa dilihat di sini.

Jumat, 05 April 2013

Lomba Menulis Surat

Info dari penerbit Bentang. Menurutku, ini menarik karena melalui lomba ini, kebiasaan (baik) menulis surat dengan tulisan tangan ingin kembali digiatkan. Ini dia infonya:

Lomba Surat Kartini: "Habis Gelap Terbitlah Terang"

Halo pembaca buku bentang, selamat Bulan April! :D
Memasuki bulan April, apa sih yang pertama kali terlintas di pikaranmu? Yup, Hari Kartini!

Teman-teman tentu tahu dong kalau setiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini? Yup, Raden Adjeng Kartini atau Kartini merupakan Pahlawan Kemerdekaan Nasional seperti yang telah ditetapkan oleh Presiden Soekarno dengan surat Keputusan presiden Indonesia No. 108 Tahun 1964. Berkat pemikirannya dan ketertarikannya pada kemajuan berpikir perempuan-perempuan Indonesia yang pada saat itu berada di status sosial yang rendah, Kartini memiliki andil yang besar dalam memajukan pendidikan perempuan Indonesia.

Sedikit tentang sejarah kartini, Kartini dulu bersekolah di ELS (Europese Lagere School) sampai usianya 12 tahun. Salah satu pelajaran dalam sekolahnya adalah Bahasa Belanda. Hal itulah yang kemudian membuatnya belajar menulis surat pada teman-teman korespondensinya yang berasal dari Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon. Kartini sangat tertarik pada kemajuan berpikir perempuan-perempuan Kumpulan surat-surat itu kemudian dibukukan dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Memperingati Hari Kartini, Bentang mengadakan Lomba Surat Kartini: "Habis Gelap Terbitlah Terang". Berikut persyaratannya:
Lomba ini terbuka untuk umum, pria ataupun perempuan.
Surat ditulis tangan. Tidak boleh diketik.
Panjang surat maksimal dua halaman A4.
Buatlah surat sekreatif mungkin.
Tema yang diangakat dalam surat adalah "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Surat ditujukan kepada siapa saja yang menginspirasi kamu (misal: untuk orangtua, sahabat, pacar, dll)
Tiap orang boleh mengirim lebih dari satu surat. (Jumlah surat yang kamu kirim tidak berpengaruh pada proses penjurian. Satu nama hanya bisa menang satu kali)
Sertakan juga data diri kamu (nama, alamat lengkap, nomer telepon, akun twitter) di lembar yang terpisah
Periode pengiriman surat mulai tanggal 4 April 2013- 21 April 2013 (cap pos)
Surat dikirim dalam amplop tertutup ke:

BENTANG PUSTAKA
Jl. Kalimantan No.G-9A Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Tlp (0274) 886010

Peserta tidak dipungut biaya apapun. Akan ada dua pemenang dalam lomba ini, yaitu:
  • Pemenang dengan kategori surat paling kreatif
  • Pemenang dengan kategori surat paling menyentuh
Kedua pemenang itu masing-masing akan mendapatkan satu paket buku (berisi empat buku) dari Bentang Pustaka yang bisa kamu pilih sendiri! Selain itu, surat pemenang akan dipublikasikan di blog Bentang! :D Sudah cukup tertantang? Ayo tuangkan pikiranmu dalam surat dan kirimkan ke Bentang! :D
Info diambil dari blog PustakaBentang

Sabtu, 30 Maret 2013

Kuis HalamanMoeka Maret-April 2013

Kuis menarik diselenggarakan oleh HalamanMoeka, khusus bagi member Toko Buku Online HalamanMoeka di FB group. Tema kuis kali ini:

“Andai Saya Bertemu….”

Hadiah:
- Collector’s Edition: And to Think That I Saw It On Mulberry Street karya Dr Seuss penerbit A Vanguard Press Book (hardcover berjaket)
- Tini: Hari Rabu yang Istimewa karya Gilbert Delahaye & Marcel Marlier, penerbit Gramedia Pustaka Utama
- Rumah Kecil di Rimba Besar karya Laura Ingalls Wilder dengan ilustrasi karya Garth Williams, penerbit BPK
- Christopher Robin Gives Pooh a Party karya AA Milne, dengan ilustrasi karya Ernest Shepard, penerbit Dutton Children's Book (boardbook)
Tema: Andai saya bertemu penulis atau ilustrator buku hadiah kuis kali ini. 
Ketentuan Tema:
1. Peserta memilih satu buku idaman dari hadiah kuis, lalu menjawab pertanyaan kuis. Misalkan: “Buku idaman saya adalah Rumah Kecil di Rimba Besar. Andai saya bertemu Laura Ingalls, maka saya akan…”
2. Peserta boleh memilih berandai-andai bertemu dengan penulis atau ilustratornya. Misalkan: untuk buku Tini, boleh memilih berandai-andai bertemu Gilbert Delahaye ataupun Marcel Marlier.
3. Jawaban minimal 1 paragraf, maksimal 3 halaman A4. Boleh diketik di badan e-mail maupun dilampirkan dalam dokumen Microsoft Word. 
4. Jika terlampir dalam format dokumen Microsoft Word, mohon diberi judul dokumen: “Kuis HM Books April 2013-Nama Anda”
5. Jawaban kuis boleh menggunakan bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris
Ketentuan Peserta:
2. Setiap peserta hanya boleh mengirim jawaban kuis satu kali
3. Jawaban dikirim via e-mail ke: halamanmoeka@gmail.com CC punya_retno@yahoo.com dengan subjek e-mail: “Andai Saya Bertemu…” (Nama Anda)
4. Di akhir jawaban kuis, harap mencantumkan alamat pengiriman di Indonesia beserta nomor ponsel yang bisa dihubungi. 
5. Jawaban dikirim selambat-lambatnya Rabu, 3 April 2013
6. Pemenang diumumkan pada Jumat, 5 April 2013
Ketentuan Pemenang:
1. Satu pemenang berhak memperoleh satu buku idaman
2. Ongkir ditanggung HalamanMoeka.com, dengan alamat pengiriman di Indonesia
Selamat berandai-andai :) Terima kasih.
Info kuis ini dicontek abis dari info di FB group HalamanMoeka. Saya cuma bantu meneruskan info saja.
Saya sendiri, mau pilih yang mana ya? Semuanya suka. Dr. Seuss punya imajinasi liar yang dengan kemampuan berpikir out of the box-nya bisa membawa otak kita terpacu untuk mengimbangi kreativitasnya. Laura Ingalls adalah cerita klasik American pioneer yang tak kalah menginspirasi. Sementara itu, A. A. Milne dengan pasangan duetnya Ernest H. Shepard membuat kisah Pooh si beruang madu bersama teman-temannya jadi inspirasi persahabatan yang manis. Dan duet lainnya adalah Gilbert Delahaye & Marcel Marlier yang sukses mempopulerkan serial Tini (dalam bahasa aslinya, tokoh Tini sebetulnya bernama Martine) dengan gambar-gambar yang manis, cantik, dan juga sangat bersahabat untuk anak-anak. Duuh... saya pilih yang mana ya? #GalauTingkatDewa

Senin, 11 Maret 2013

Ass...salaamu'alaikum

Suka gemes aja kalau membaca sms atau e-mail yang diawali dengan "Ass..." Saya tahu, maksudnya baik, ingin mendoakan si penerima pesan. Tapi dengan menyingkatnya karena merasa adanya keterbatasan karakter tulisan justru membuat maknanya tidak lagi tepat, bahkan jadi salah luar biasa. Terlebih lagi ketika pesan singkat itu disampaikan dalam bahasa Inggris.
Mari kita cek arti kata 'ass' ini. Saya ambil dari oxforddictionary.com.

Definition of ass

I. noun
1. a hoofed mammal of the horse family, which is typically smaller than a horse and has longer ears and a braying call.
Genus Equus, family Equidae: E. africanus of Africa, which is the ancestor of the domestic ass or donkey, and E. hemionus of Asia 
(in general use) a donkey.
2. British informal a foolish or stupid person:that ass of a young man Definition of ass
II. noun North American vulgar slang
a person’s buttocks or anus.
[mass noun] women regarded as a source of sexual gratification.
oneself (used in phrases for emphasis).

Terjemahan bebasnya sih:
I. Ass yang pertama:
1. binatang serupa kuda dengan telinga panjang yang dikenal juga dengan nama keledai.
2. ungkapan informal untuk menyebut seseorang yang dungu.
II. Ass yang kedua:
bagian belakang badan seseorang alias (maaf ya) pantat atau bokong.
Jadi, jika sudah tahu maknanya seperti terpapar di atas, masihkah Anda akan mengawali pesan singkat atau surat pendek Anda dengan 'salam' serupa? 

Senin, 25 Februari 2013

Di vs Di

sumber gambar: slametux.blogdetik.com
Sering merasa 'gatal mata' kalau baca tulisan atau bahkan status teman-teman di halaman jejaring sosial yang sesukanya saja tabrak aturan kebahasaan. Salah satu yang teramat sering kulihat adalah kesalahan penggunaan 'di' sebagai kata depan dengan 'di' sebagai awalan. Hm... atau mungkin mereka tidak ingat aturan kebahasaan yang dulu pernah diajarkan di bangku sekolah? :(
Boleh berbagi sedikit tips ya, untuk membedakan 'di' sebagai kata depan dengan 'di' sebagai awalan. Bisa cek tips resminya di halaman wikipedia berikut ini: http://id.wikipedia.org/wiki/Preposisi
Tapi buat gampangnya sih tanyakan pertanyaan berikut ini:
Jika bisa menjawab pertanyaan 'di mana'? maka 'di' dengan kata berikutnya harus dipisah. Misalnya: di samping, di depan, dsb.
Jika bisa menjawab pertanyaan 'diapakan'? maka 'di' dengan kata berikutnya harus disatukan. Misalnya: diperbaiki, diangkat, didengar, diubah, dimakan, dsb.
Yuk, kita perhatikan lagi detil-detil kecil dalam tulisan kita, kalimat yang kita tulis, termasuk pemilihan kata yang tepat. Karena sungguh benar bahwa bahasa menunjukkan bangsa. Jika Anda tidak mempedulikan kaidah kebahasaan, rasanya tidak salah jika orang menduga bahwa (mungkin) Anda pun merupakan orang yang kurang peduli. Benarkah? 

Minggu, 13 Januari 2013

Reading Challenge 2013

Sudah 3 tahun ini Goodreads.com menggelar event Reading Challenge. Dan kali ini pun aku ikut berpartisipasi. Lagi. Tahun ini target bacaku kupatok 24 buku dalam setahun. Tak muluk-muluklah,  mengingat kesibukanku sehari-hari. Dan segera kumulai aktivitas membacaku.
Dimulai dengan sebuah buku yang berhasil mencuri perhatianku di rak toko buku, namun pada akhirnya aku merasa 'tertipu'. Ah... sudahlah, yang jelas itu jadi buku pertama yang kutuntaskan untuk dibaca di tahun 2013 ini. Dan berikutnya, sudah banyak buku dalam antrian, menunggu untuk dituntaskan. Aku siap membaca secara simultan, termasuk dua buku seri Chicken Soup yang kukoleksi di awal tahun ini.
Goodreads memberi alat dukung berupa beragam tools dan fitur yang bisa digunakan untuk memantau perkembangan target baca kita. Aku sendiri memasang 3 widget di blog ini, selain update otomatis ke jejaring sosial. Ini jadi pengingat untuk memantau perkembangan target baca yang sudah kutetapkan.