Salah satu kegemaranku adalah membaca. Sejak kecil. Dulu bahkan aku sering ditegur ibu karena membaca sambil berbaring, membaca sambil makan (jadi makannya nggak selesai-selesai), dan membaca di mana saja.
Aku mengaku suka membaca, tapi ketika aku membandingkan dengan teman lain yang punya hobi serupa, wah... ternyata aku masih kalah jauh. Aku sangat menikmati kegiatan membaca, tapi rupanya aku belum bisa masuk kategori membacamania :p Sementara teman-teman lain menetapkan target untuk membaca sekian buku dalam rentang waktu tertentu, aku tidak pernah menetapkan target tertentu dan santai saja membaca hanya di waktu luang. Bacaan yang kubaca pun belum fokus pada satu jenis bacaan tertentu, dan masih lebih suka yang ringan-ringan saja. Novel dan majalah jadi favorit. Itu pun berhenti di titik menikmati, atau sedikit lebih jauh: terinspirasi. Seringkali aku salut kepada teman-teman yang sudah melangkah lebih jauh dengan menuliskan resensi tentang buku-buku yang dibacanya, dengan gaya bertutur yang menarik pula. Ingin sekali seperti mereka! Tapi terus terang... menulis resensi bukan salah satu kegiatan yang kusukai. Untuk kegiatan tulis menulis, aku lebih suka menulis cerita pendekku sendiri. Ingin juga menulis cerita bersambung atau novel, tapi... pfuh... perlu 'nafas panjang' untuk mengerjakannya. Tapi ayo, aku masih ingin mencoba menulis buku.
Di sisi lain, aku mengamati minat baca murid dan keponakanku. Beragam, tentunya. Sebagian besar hanya suka membaca komik. Ya... ya... ini pun sudah terjadi sejak dulu. Aku juga suka, sebetulnya. Membaca komik memang mengasyikkan. Membaca sambil melihat gambar-gambar yang juga 'bercerita', tentu akan jadi pengalaman yang -bagi sebagian orang- membuat ketagihan. Satu keponakanku hanya suka membaca komik, tapi satu keponakanku yang lain punya minat cukup besar pada aktivitas membaca -dan belakangan- menulis juga.
Sejak bayi, sang bunda memang mempunyai kebiasaan untuk membacakan buku sebelum tidur. Ketika dia sudah mulai bisa bicara, dia seringkali meminta bundanya untuk membacakan buku untuknya sebelum tidur. Terkadang, buku yang sama bisa dibaca berulang kali, dan tak jadi masalah buatnya. Dia bahkan sampai hafal isi bukunya, dan bisa protes saat sang bunda bercerita 'keluar jalur'.
Kulihat, tentu saja peran serta orang tua sangat besar dalam menumbuhkan minat baca pada anak. Dan ini penting! Jangan sampai anak hanya tenang ketika disediakan layar kaca dengan tayangan kurang bermutu, juga tanpa pendampingan orang tua. Mari kembali lagi pada budaya membaca, dengan berbagai dampak positifnya. Bagaimana caranya? Tabloid Nova pernah mengulas hal ini. Mari baca di link tabloid nova online ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar