Hari Buku Sedunia diperingati setiap tanggal 23 April. Tanggal tersebut merupakan hari wafatnya penulis William Shakespeare and Miguel de Cervantes, tepatnya pada tahun 1616. Tanggal 23 April juga merupakan hari lahirnya William Shakespeare di tahun 1564. Unesco menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Buku Dunia sebagai bentuk penghormatan bagi kedua tokoh tersebut. Mereka berdua merupakan dua dari begitu banyak tokoh penulis dunia yang berjasa besar dan memberikan kontribusi berharga di bidangnya.
Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Kalimat itu sudah sering kita dengar, pastinya, menandakan betapa pentingnya buku sebagai sumber ilmu. Dan siapa saja bisa mendapatkan ilmu tersebut, asal mau menggunakan kuncinya, yaitu membaca. Tidak sulit, bukan? Hari Buku di Bandung dimeriahkan dengan lomba foto bertema "mendadak membaca" serta berbagai kegiatan menarik lainnya. Lomba foto "mendadak membaca" hanya salah satunya saja.
Aku suka membaca buku, tapi aku merasa mengalami kemunduran di hari-hari ini. Dulu aku bisa membaca berhari-hari, nonstop, di mana saja, kapan saja. Dulu aku punya target harian untuk membaca buku, juga membeli buku minimal sebulan sekali. Kalau majalah sudah rutin ya, tidak diperhitungkan sebagai buku, walaupun aktivitas 'menggarap' majalah ya disebut membaca juga... ;) Sekarang ini aku merasa sok capek sepulang kerja, dan memilih untuk menonton berita atau film di TV. Sekarang ini juga aku jarang membaca menjelang tidur, karena merasa sayang jika buku yang kubaca jadi lecek gara-gara tertindih saat aku membaca di tempat tidur. Perasaan ini baru. Dulu aku tidak merasa seperti ini. Mungkin karena dulu bukan aku yang membeli buku, jadi merasa kurang sayang pada buku. Tapi sekarang aku sendiri yang membeli buku, dan selalu ingin bukuku tampak cantik dan terawat. Pembatas buku jadi solusinya, dan sekarang ini aku membiasakan diri untuk membaca sambil duduk, tak pernah sambil berbaring lagi. Membaca sambil makan... masih sih... jadi kalau bukuku agak-agak berminyak, ya... maklum sajalah. ;) Bagaimana dengan kebiasaan membacamu?
Satu kebiasaan lagi berkaitan dengan buku adalah menulis, tentu saja. Membaca dan menulis merupakan dua kegiatan yang saling melengkapi. Buku ditulis untuk dibaca, bukan? Selain membaca, aku pun senang menulis. Buku diary jadi ajang latihan menulis. Semakin lancar dan tertatalah tulisanku. Selain diary yang sangat berkesan privasi, aku juga ingin tulisanku dipublikasikan secara lebih luas di berbagai media. Cerpen pertamaku muncul di sebuah majalah remaja, sekitar 15 tahun yang lalu. Setelah itu, kukirimkan beberapa naskahku ke berbagai media yang berbeda. Tentu senang sekali ketika naskah itu lolos seleksi redaksi dan dimuat di majalah. Selain mempublikasikan karya, aku tentu dapat honorarium yang cukup pantas ;)
Aku tidak terlalu produktif menulis, sih... apalagi sebagai penulis profesional. tapi mimpi untuk jadi penulis tetap kupunya, dan mulai kuwujudkan dengan langkah-langkah kecil. Saat ini sedang keranjingan menulis blog dan ikut berpartisipasi dalam berbagai lomba menulis. Aku juga mulai merambah tulisan feature atau artikel ringan (sebelumnya kan cerpen melulu), dan salah satunya dipublikasikan di koran daerah Pikiran Rakyat dalam rubrik "Forum Guru". Insya Allah naskah lainnya akan menyusul ;) Sementara itu, bukuku pun sedang dalam proses cetak. Insya Allah. Sedang harap-harap cemas nih menunggu tanggal terbitnya.
Semoga hari buku dunia jadi moment yang tepat, tidak hanya untukku, tapi juga untuk semua orang di dunia, agar menggalakkan kembali budaya membaca dan menulis (daripada budaya demo -anarkis, pula), supaya kita semua jadi lebih pintar!
Kita harapkan dengan adanya Hari Buku Sedunia ini dapat membangun budaya membaca dan menulis di Indonesia sekaligus meningkatkan minat baca bangsa Indonesia khususnya anak-anak.
Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Kalimat itu sudah sering kita dengar, pastinya, menandakan betapa pentingnya buku sebagai sumber ilmu. Dan siapa saja bisa mendapatkan ilmu tersebut, asal mau menggunakan kuncinya, yaitu membaca. Tidak sulit, bukan? Hari Buku di Bandung dimeriahkan dengan lomba foto bertema "mendadak membaca" serta berbagai kegiatan menarik lainnya. Lomba foto "mendadak membaca" hanya salah satunya saja.
Aku suka membaca buku, tapi aku merasa mengalami kemunduran di hari-hari ini. Dulu aku bisa membaca berhari-hari, nonstop, di mana saja, kapan saja. Dulu aku punya target harian untuk membaca buku, juga membeli buku minimal sebulan sekali. Kalau majalah sudah rutin ya, tidak diperhitungkan sebagai buku, walaupun aktivitas 'menggarap' majalah ya disebut membaca juga... ;) Sekarang ini aku merasa sok capek sepulang kerja, dan memilih untuk menonton berita atau film di TV. Sekarang ini juga aku jarang membaca menjelang tidur, karena merasa sayang jika buku yang kubaca jadi lecek gara-gara tertindih saat aku membaca di tempat tidur. Perasaan ini baru. Dulu aku tidak merasa seperti ini. Mungkin karena dulu bukan aku yang membeli buku, jadi merasa kurang sayang pada buku. Tapi sekarang aku sendiri yang membeli buku, dan selalu ingin bukuku tampak cantik dan terawat. Pembatas buku jadi solusinya, dan sekarang ini aku membiasakan diri untuk membaca sambil duduk, tak pernah sambil berbaring lagi. Membaca sambil makan... masih sih... jadi kalau bukuku agak-agak berminyak, ya... maklum sajalah. ;) Bagaimana dengan kebiasaan membacamu?
Satu kebiasaan lagi berkaitan dengan buku adalah menulis, tentu saja. Membaca dan menulis merupakan dua kegiatan yang saling melengkapi. Buku ditulis untuk dibaca, bukan? Selain membaca, aku pun senang menulis. Buku diary jadi ajang latihan menulis. Semakin lancar dan tertatalah tulisanku. Selain diary yang sangat berkesan privasi, aku juga ingin tulisanku dipublikasikan secara lebih luas di berbagai media. Cerpen pertamaku muncul di sebuah majalah remaja, sekitar 15 tahun yang lalu. Setelah itu, kukirimkan beberapa naskahku ke berbagai media yang berbeda. Tentu senang sekali ketika naskah itu lolos seleksi redaksi dan dimuat di majalah. Selain mempublikasikan karya, aku tentu dapat honorarium yang cukup pantas ;)
Aku tidak terlalu produktif menulis, sih... apalagi sebagai penulis profesional. tapi mimpi untuk jadi penulis tetap kupunya, dan mulai kuwujudkan dengan langkah-langkah kecil. Saat ini sedang keranjingan menulis blog dan ikut berpartisipasi dalam berbagai lomba menulis. Aku juga mulai merambah tulisan feature atau artikel ringan (sebelumnya kan cerpen melulu), dan salah satunya dipublikasikan di koran daerah Pikiran Rakyat dalam rubrik "Forum Guru". Insya Allah naskah lainnya akan menyusul ;) Sementara itu, bukuku pun sedang dalam proses cetak. Insya Allah. Sedang harap-harap cemas nih menunggu tanggal terbitnya.
Semoga hari buku dunia jadi moment yang tepat, tidak hanya untukku, tapi juga untuk semua orang di dunia, agar menggalakkan kembali budaya membaca dan menulis (daripada budaya demo -anarkis, pula), supaya kita semua jadi lebih pintar!
Kita harapkan dengan adanya Hari Buku Sedunia ini dapat membangun budaya membaca dan menulis di Indonesia sekaligus meningkatkan minat baca bangsa Indonesia khususnya anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar