Senin, 25 Oktober 2010

Internet Sehat Bersama Speedy, Mariii...

Data dari detiki-net, Januari 2010, sebagaimana dilansir oleh femina-online, menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai hampir seperempat jumlah penduduk Indonesia. Teknologi internet ini bergerak sangat cepat, merambah kota dan desa. Laki-laki-perempuan, tua-muda, siapa saja bisa mengakses internet dari mana saja dan kapan saja, selama ada sinyal, tentunya.
Teknologi internet yang berubah begitu cepat membuat banyak hal ikut berubah. Banyak hal baru lahir dari internet. Kita dapat membaca isi kepala seseorang melalui blog pribadinya yang dapat diakses secara bebas di dunia maya. Kita dapat mengirim surat tanpa perlu pergi ke kantor pos. Kita dapat saling menyapa sambil saling berpandangan, padahal terentang jarak antarbenua. Skype dengan webcam jadi solusinya. Suami-istri pun saling menyapa melalui dinding jejaring sosial karena kebetulan sedang tinggal berjauhan. Sebaliknya, ibu dan anak yang tinggal serumah malah jadi jauh karena sang ibu asyik BBM-an. saja Ini sungguh-sungguh terjadi pada beberapa muridku. Sedihnya… Ini sudah penyalahgunaan internet, namanya.
Mari Ikuti Gerakan Hidup Berinternet Sehat
Internet itu seharusnya menjadi alat bantu bagi kita untuk memperluas jaringan komunikasi dan mempererat jalinan silaturahmi. Sebagaimana layaknya silaturahmi di dunia nyata, etika di dunia maya pun tentu ada. Adab kesopanan tetap harus dijaga, yang menunjukkan seberapa tinggi derajat kita sebagai pribadi yang berbudaya.
Mari kita fokuskan pada etika mempublikasikan blog posting. Tidak selayaknya kita membuka diri berlepas kendali di ranah pribadi. Jika blog kita memang terbuka untuk publik, maka berbagilah hal-hal yang baik dan positif. Blogging yang sehat itu salah satu syaratnya adalah untuk membuat orang lain senang,dan terinspirasi untuk berbuat kebaikan. Berbagi ilmu lewat blog kita, tentu sangat diperbolehkan. Berbagi ilmu, bisa membuat orang lain senang bukan? Ilmu apa saja, yang penting berguna. Jika kemudian orang lain terinspirasi karenanya, atau memanfaatkan ilmu yang kita bagikan dengan paripurna, itu luar biasa. Pahalanya bisa mengalir terus, bahkan hingga kita sudah meninggal kelak. Jadi tabungan di akhirat, hebat bukan?
Nah, agar bisa terus berbagi ilmu dan  kebaikan, tentunya kita juga harus banyak-banyak belajar. Syaratnya, tidak boleh malas. Harus banyak mendengar, banyak membaca. Setelah punya banyak ilmu, mari bagikan melalui blog yang kita punya. Tapi ingat-ingat, jangan asal copy-paste tulisan orang lain ke blog kita. Itu plagiarisme namanya. Blogger yang baik tentu akan blogging dengan etika yang tetap santun terjaga. Menyebutkan sumber tulisan kita, mengembangkan dan mengemasnya sedemikian rupa dengan gaya kita sendiri. Akan lebih baik jika kita bisa membuat tulisan yang orisinal, khas kita. Itu baru hebat.
Membaca, menulis, dan memiliki adab yang baik dalam mencari ilmu merupakan kewajiban kita, terutama sebagai muslim. Sesuai janji Allah dalam Al Quran yang mensyaratkan demikian, bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu (Q.S. Al Mujaadillah: 11)
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Selain beretika dalam blog posting yang kita publikasikan, etika itu pun harus kemudian kita bawa di dunia nyata. Sepandai-pandainya kita beretika di dunia maya, tentu tetap harus bersosialisasi pula dengan orang lain di dunia nyata, jangan sampai kita terlalu asyik berselancar di dunia maya, lalu lupa makan, lupa tidur, lupa bersosialisasi di dunia nyata. Hindarkan diri kita dari kecanduan internet. Jangan sampai karena terlalu asyik blogging atau membangun jejaring lalu membuat kita ketagihan kemudian berdiam di depan komputer nyaris sepanjang waktu. Wah.. itu sudah tidak sehat lagi.
Berinternet Sehat dan Murah, Seharusnya Membuat Kita Sehat
Ketergantungan pada internet telah terjadi di mana-mana. Mungkin karena tarif internet yang makin lama semakin murah saja. Warnet berperang tarif, hingga Rp 1.500,- per jam, ditambah berbagai bonus dan potongan harga untuk pelanggan yang menggunakan fasilitas internet dengan paket rentang waktu tertentu. Tiga jam, lima jam, atau mulai tengah malam hingga dini hari, misalnya (hati-hati... nanti malah jadi Cinderella yang kembali jadi Upik Abu selepas tengah malam :p) 
Sementara itu, tarif internet rumahan, tak kalah murah pula untuk mengaksesnya. Tahun 2000-an, untuk bisa mendapat akses internet 24 jam harus membayar jutaan per bulan. Sekarang, dengan membayar Rp100.000 per bulan sudah bisa mendapatkan akses internet tak berbatas, walaupun kecepatan masih belum bisa diandalkan :p. Penyedia jasa telepon seluler pun berlomba menawarkan paket internet murah untuk smartphone. Ini tentu menyenangkan, dan menyehatkan, terutama bagi kondisi keuangan kita ;) 
Dengan tarif internet murah seperti yang ditawarkan Telkomspeedy, pikiran kita bisa tenang saat berselancar di dunia maya. Tapi hati-hati… hal ini bisa menimbulkan kecanduan. Jangan sampai terlena di dunia maya hanya karena tarif internet yang sangat murah. Walau bagaimanapun, kita masih hidup di dunia nyata. Jadi, mari bangun dan berkarya secara nyata pula. Internet sehat, harus membuat kita hebat. Sepakat...? ;)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Di rumah juga pake Telkom Speedy. Akses cepat, bayar standar. Tapi memang harus bijak berinternet-ria. Ikutan sehat internetan ah.
Salam
Trini

Internet Murah mengatakan...

Sekedar berbagi neh sob, bagi yang suka internetan sepuasnya sebulan penuh tanpa motong pulsa tidak ada salahnya memcoba internet VPN. Bagi yang berminat kunjungi situs ini ya: http://rumahpulsaku.co.cc/internet-murah-vpn-solusi-internet-unlimited-murah-via-modem-gsm/

Diah Utami mengatakan...

@Internet Murah: terima kasih infonya ya. Layak coba, nih ;)