Tak biasanya aku menulis puisi. Terus terang, aku tak begitu suka. Menggubah kata-kata cantik menjadi barisan kalimat bermakna, tapi tidak dalam susunan yang biasa, wah... itu susah. Apalagi kalau sudah memakai kiasan yang tak biasa (aneh, buatku), misalnya: bulan segi empat di atas kota; perahu emas mimpiku terbang melayang, ah... pusing deh.
Aku lebih suka menulis kisah, merangkai kata menjadi cerita, walau seringkali masih sangat suka kata-kata yang berrima. Kali ini kisah tentang tanaman hias tak berbunga, Ivy di depan rumah. Cantik rupawan indah dipandang. Ivy Jelita ciptaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar